Jakarta— Gedung DPR RI kembali membuktikan bahwa bakat seni memang tak pernah mati apalagi jika dibumbui jabatan. Rapat kerja Komisi X DPR RI, Kamis (17/7/2025), yang konon diagendakan membahas anggaran kebudayaan 2024, mendadak berubah fungsi menjadi panggung konser mini yang hangat dan tentu saja, penuh cinta.
Tak seperti rapat biasanya yang dipenuhi data, debat, dan lembar-lembar anggaran, kali ini mikrofon justru digunakan untuk melantunkan lagu, bukan argumen. Melly Goeslaw membuka dengan suara emasnya, disusul balasan dari Wamenbud Giring Ganesha yang tak mau kalah. Tiba-tiba suasana rapat lebih mirip episode spesial Konser Ulang Tahun SCTV daripada sidang negara.
Ketua Komisi X DPR, Hetifah Sjaifudian, dengan bijak mengingatkan bahwa agenda hari itu ada dua: satu membahas masa depan kebudayaan Indonesia, dan satu lagi membahas masa depan usia Wamenbud Giring. Mana yang lebih penting? Tentu saja keduanya, apalagi yang kedua lebih bernuansa perayaan karena, seperti kita tahu, ulang tahun pejabat adalah urusan kenegaraan yang nyaris setara dengan Hari Kemerdekaan.
Dengan alunan lagu dan tepuk tangan meriah, kita seolah diberi pesan: kebudayaan itu bukan hanya anggaran, tapi juga nyanyian. Bahkan, mungkin lebih murah cukup pakai mic dan sedikit niat, urusan rakyat bisa disisipkan dalam bait lagu.
Sementara publik bertanya-tanya apakah anggaran sudah disepakati atau hanya nadanya yang selaras, para legislator tampak bahagia. Mungkin beginilah wajah baru DPR: humanis, harmonis, dan bernada tinggi.
Karena di negeri ini, ketika rakyat menuntut kejelasan soal anggaran kebudayaan, jawabannya adalah… “Laskar Pelangi”.
Hai, saya Akril Abdillah – penulis, penggerak, dan pembelajar. Saya suka membagikan insight tentang manajemen, kepemudaan, dan pembangunan.
